Sebenarnyamenurut beberapa sesepuh sekitar kelud adalah hal yang tabu alias pantangan menggunjingkan patung lembu sura saat atau pasca kelud meletus. Menurut legendanya, letusan Gunung Kelud yang keberapa gitu (lupa) lembu sora keluar dari kuburnya. Letusan Pebruari 2014 kemarin ada yang lihat penampakan lembu sura deket gunung gedang persis
Gunung Kelud merupakan salah satu gunung berapi di Indonesia dengan tinggi mdpl. Berada di perbatasan Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang, Jawa Timur. Sebagai salah satu gunung berapi paling aktif, Gunung Kelud sudah meletus lebih dari 30 kali sejak tahun 1000 M dengan kekuatan letusan terbesar 5 VEI Volcanic Explosivity Index. Ketika danau kawah yang eksotis menjadi kubah lava atau anak Gunung Kelud, popularitas wisata Gunung Kelud tetap berada pada tempatnya. Hingga akhirnya meletus pada tahun 2014, Dampak letusan terakhirnya pada tahun 2014 berhasil melumpuhkan Jawa serta menciptakan sebuah rute pendakian yang mengundang para penggiat alam bebas untuk mencoba sensasi jalur Pendakian Gunung Kelud. Pernah menjadi wisata alam yang sangat populer karena keindahan danau kawahnya, Letusan Gunung Kelud selalu dikaitkan dengan sumpah 'Lembu Suro'. Ada berbagai versi yang menceritakan tentang 'Lembu Suro' yang menjadi legenda Gunung Kelud di masyarakat Blitar dan Kediri. Arti Nama Gunung Kelud Gunung Kelud atau Kelut, dalam bahasa jawa berarti 'sapu', sedangkan dalam bahasa Belanda disebut Klut, Cloot, Kloet atau Kloete. Nama Gunung Kelud berasal dari kata 'Jarwodhosok' yaitu dari kata 'ke' kebak dan 'lud' ludira yang artinya bisa merenggut banyak korban tidak berdosa. Legenda 'Sumpah Lembu Suro' Legenda Gunung Kelud tak pernah lepas dari cerita Lembu Suro. Lembu Suro adalah tokoh legenda manusia berkepala lembu yang dikhianati cintanya. Berikut beberapa versi yang menceritakan tentang asal mula sumpah Lembu Suro 1. Versi 1 Dewi Kilisuci adalah putri Jenggolo Manik yang cantik jelita. Karena kecantikannya dia dilamar oleh dua orang raja yang bukan dari bangsa manusia. Satu berkepala lembu bernama Raja Lembu Suro, satu lagi berkepala kerbau bernama Raja Mahesa Suro. Dewi Kilisuci membuat sayembara untuk membuat dua sumur di atas puncak Gunung Kelud yang harus selesai satu malam. Kedua sumur itu harus berbau amis dan wangi. Karena kesaktiannya, mereka berhasil menuruti permintaan Dewi Kilisuci, namun Dewi Kilisuci tidak mau diperistri. Akhirnya Dewi Kilisuci menyuruh mereka membuktikan bahwa kedua sumur tersebut berbau amis dan asin dengan cara masuk ke dalam sumur. Ketika Lembu Suro dan Mahesa Suro masuk ke dalam sumur, para prajurit Jenggala segera menimbun keduanya. 2. Versi 2 Raja Brawijaya mengadakan sayembara untuk mencari suami putrinya yang bernama Dyah Ayu Pusparani. Lembu Sura adalah makhluk berkepala lembu yang datang dalam sayembara. Syarat yang diajukan adalah membuat sumur dalam waktu semalam yang akhirnya bisa diselesaikan oleh Lembu Suro. Karena tidak mau diperistri, para prajurit Majapahit pun menimbun Lembu Suro yang sedang menggali sumur. 3. Versi 3 Raja Brawijaya mengadakan sayembara untuk mencari suami putri Dyah Ayu Puparani yaitu barang siapa berhasil merentang busur sakti Kyai Garudayeksa dan mengangkat gong Kyai Sekardelima, maka orang itu berhak memperistri putrinya. Makhluk berkepala lembu bernama Lembu Suro berhasil dalam sayembara dan untuk menepati janji, maka Raja akan menikahkan mereka. Putri Dyah Ayu Pusparani yang tidak mau diperistri mengakali Lembu Suro yaitu meminta dibuatkan sumur di atas Gunung Kelud untuk mandi mereka berdua setelah menikah, namun sumur harus jadi dalam waktu semalam. Lembu Suro segera menggali sumur dengan tanduknya dan setelah galian cukup dalam, para prajurit menimbun sumur dengan tanah dan bebatuan besar. Ketika ditimbun di dalam sumur, Lembu Suro masih sempat meminta tolong, namun tidak ada yang menghiraukan itu dan saat tertimbun, suara sumpah Lembu Suro' pun terdengar. "Yoh, Kediri mbesuk bakal pethuk piwalesku sing makaping yaiku Kediri bakal dadi kali, Blitar dadi latar, Tulungagung bakal dadi Kedung" yang berarti "Wahai orang-orang Kediri, suatu saat akan mendapatkan balasanku yang sangat besar. Kediri bakal jadi sungai, Blitar jadi daratan, Tulungagung menjadi perairan dalam." Dewi Kilisuci'pun mengasingkan diri dan mendari pertapa, mendekatkan diri pada Sang Ilahi untuk menjaga rakyat Kediri dari bahaya Lembu Suro. Konon, Dewi Kilisuci bertapa di Gua Selomangleng hingga muksa. Patung Lembu Suro Legenda bagaimana Lembu Suro ditimbun hidup-hidup tidak bisa dibuktikan secara pasti. Beberapa versi cerita Legenda Gunung Kelud tetap dipercaya oleh masyarakat sekitar bahwa sumpah Lembu Suro adalah penyebab mistik meletusnya Gunung Kelud. Misteri Gunung Kelud Selain legenda Lembu Suro yang beredar di masyarakat sekitar, Gunung Kelud juga menyiman berbagai misteri. Beberapa misteri Gunung Kelud menjadi daya tarik wisatawan dan selalu menjadi sajian penuh pertanyaan ketika mengunjungi Gunung Kelud. 1. Keris Mpu Gandring Keris Mpu Gandring memiliki aura yang sangat jahat dan mempunyai daya magis. Keris ini yang digunakan Ken Arok untuk membunuh Mpu Gandring, penciptanya sendiri sebelum akhirnya keris menjadi beringas ketika Ken Arok berhasil merebut Kediri. Ken Arok, Kebo Ijo dan Anusapati juga menjadi korban keris Mpu Gandring. Konon Raja Hayam Wuruk Majapahit berniat menghancurkan aura jahat keris Mpu Gandring dari Raja Wisnuwadhana Singosari. Keris ini akhirnya harus diberingas di kawah Gunung Kelud untuk memutus rantai kutukan. Untuk itulah meski Gunung Kelud adalah gunung berapi aktif yang tidak terlalu tinggi, namun letusannya bisa luar biasa karena adanya aura jahat dari keris Mpu Gandring. 2. Buaya Putih Penunggu Kawah Gunung Kelud Berdasarkan legenda, dahulu ada dua orang bidadari yang sedang mandi di telaga. Karena tidak bisa menahan diri, kedua bidadari ini melakukan perbuatan tercela yang akhirnya diketahui oleh dewa yang akhirnya mengutuk mereka menjadi buaya. Buaya putih ini dipercaya menjadi penunggu kawah Gunung Kelud. Konon ketika letusan Gunung Kelud memakan korban jiwa, para korban diambil oleh dua bidadari itu. Jika laki-laki diperlakukan sebagai suami dan jika perempuan diangkat menjadi saudara. 3. Ritual Gunung Kelud Bagi warga yang berada di sekitar lereng Gunung Kelud mengenal istilah Wage Keramat dimana Wage adalah hari pasaran penaggalan Jawa yang identik dengan meletusnya Gunung Kelud. Upacara adat yang diadakan setiap bulan suro ini dimaksudkan untuk menolak bala sumpah Lembu Suro. Bagi umat Hindu, ritual ini dilakukan sebagai wujud syukur kepada Sang Hyang Widhi. 4. Ramalan Jayabaya Raja terbesar Majapahit, Hayam Wuruk dan Presiden RI, Soekarno lahir bersamaan dengan meletusnya Gunung Kelud. Ini menciptakan suatu mitos di Jawa Tengah kalau Gunung Kelud meletus berarti akan terjadi perpindahan kekuasaan. Letusan Gunung Kelud dianggap sebagai adanya perubahan politik dan sebuah pertanda besar seperti letusan tahun 1811 terjadi sebulan sebelum serbuan Inggris ke Indonesia, tahun 1901 menandai awal gerakan politik Indonesia, tahun 1919 menandai awal gerakan kebangsaan Indonesia dan pada 1966 menandai pergantian orde lama menjadi orde baru. Letusan Gunung Kelud Itu adalah misteri dan legenda Gunung Kelud yang melekat di masyarakat yang tinggal di lereng Gunung Kelud. Legenda Lembu Suro akan tetap menjadi letar belakang dan cerita hangat di balik setiap letusan Gunung Kelud yang membawa suatu pertanda besar di Nusantara.
Wargameyakini bila terjadi letusan dari gunung yang berlokasi di kediri ini merupakan amarah dari lembu suro. Gunung kelud kemarin dikabarkan beraksi, tapi bukan beraksi karena ada truk tanpa mesin berjalan naik akibat adanya misteri jalan bermagnet di gunung kelud. Gunung kelud meletus beberapa saat (9 menit) setelah bulan transit di atas KEDIRI, - Letusan Gunung Kelud selalu dikaitkan dengan banyak mitos dan Ramalan babad tanah Jawa kuno. Salah satunya kisah Lembu Suro. Apa kaitannya Lembu Suro dengan Ramalan Gunung Kelud meletus di tahun 2022? Legenda babad tanah jawa kuno punya kisah menarik. Kawasan gunung Kelud dari zaman dahulu sudah di Ramalkan akan terjadi bencana dahsyat, karena tuntutan balas dendam sosok sakti mandraguna Lembu Suro. Baca Juga Diramal akan Meletus Tahun 2022, Sumpah Lembu Suro Bikin Masyarakat Deg-Degan Mitos Lembu Suro adalah legenda manusia dengan kepala lembu yang dikhianati cintanya oleh seorang putri cantik Dewi Kilisuci. Dewi Kilisuci adalah putri Jenggolo Manik dengan kecantikan setara bidadari. Karena kecantikan dan budi pekertinya, ia dilamar oleh dua orang raja yang bukan berasal dari bangsa manusia. Raja lembu bernama Lembu Suro dan Raja kerbau bernama Mahesa Suro. Baca Juga Sekilas Pandang Gunung Kelud, Termasuk Stratovolcano Cincin Api Pasifik Dewi Kilisuci membuat sayembara untuk membuat sumur di atas Gunung Kelud yang harus selesai dalam satu malam. Dengan kesaktiannya, 2 raja jin ini berhasil menuruti permintaan Dewi Kilisuci dengan mudah. Tetapi, Dewi Kilisuci yang sejak awal enggan dipersunting oleh Lembu Sura dan Mahesa Sura sudah mengatur siasat jahat. Singkat cerita, saat kedua raja masuk ke dalam sumur untuk menggali lebih dalam, para prajurit Dewi Kilisuci menimbun kedua raja tersebut dengan tanah hingga meregang nyawa. Baca Juga Ramalan Gunung Kelud Meletus Tahun 2022, Lihat Sejarah Erupsi 45 Hari Tanpa Henti Bikin Ngeri Sebelum tewas, Lembu Suro sempat mengucapkan sumpah serapah yang melegenda, berbunyi Yoh.. Kediri, mbesuk bakal pethuk piwalesku sing makaping-kaping. Yoiku Kediri bakal dadi kali, Blitar dadi latar, Tulungagung dadi kedung. Yang artinya Wahai orang-orang Kediri, suatu saat akan mendapat balasanku yang amat besar. Kediri akan jadi sungai, Blitar jadi daratan, dan Tulungagung jadi danau. Maksuddari sumpah Lembu Suro adalah ketika Gunung Kelud meletus, Kediri akan menjadi sungai tempat mengalirnya lahar, Blitar menjadi hamparan padang pasir letusan Gunung Kelud, dan Tulungagung menjadi bendungan tempat bermuaranya lahar Gunung Kelud. Banyak masyarakat Kediri dan Blitar yang percaya bahwa Gunung Kelud meletus merupakan bentuk BerandakismisPatung Lembu sura dan kisah mistis seputar meletusnya gunung kelud Gambar diatas merupakan personifikasi lembu sura dalam legenda gunung kelud. Menurut beberapa informasi Patung dari semen diatas dibuat sekitàr tahun 80an oleh mahasiswa yang sedang KKN dan lokasi patung ada di gandusari, Blitar. Selepas gunung kelud meletus 3 minggu silam obrolan-obrolan hangat mengenai penampakan lembu sura dan kejadian-kejadian aneh seakan tak habis menjadi bahan-bahan obrolan di warung-warung kopi terutama sekitaran gunung kelud sendiri. Beberapa obrolan yang sedang hangat dibicarakan sekitar warga kelud yakni Mengenai patung lembu sura diatas sebenarnya sudah ada sejak lama tahun 1980an namun isu yang berkembang ditemukan satu lagi secara tiba-tiba pasca kelud meletus di sekitaran aliran lahar. Sebenarnya menurut beberapa sesepuh sekitar kelud adalah hal yang tabu alias pantangan menggunjingkan patung lembu sura saat atau pasca kelud meletus. Menurut legendanya, letusan Gunung Kelud yang keberapa gitu lupa lembu sora keluar dari kuburnya. Letusan Pebruari 2014 kemarin ada yang lihat penampakan lembu sura deket gunung gedang persis sebelahnya gunung kelud. Terutama yang sering lihat penampakan ini adalah warga Sepawon. Penampakan lembu sura di Sepawon dan Nglegok inilah yang membuat daerah tersebut tidak separah letusan sebelumnya yang katanya material dan abu vulkanik ke tiup lembu sura ke arah kediri. Ada yang melihat juga awannya kemarin berbentuk kepala lembu dengan dua tanduknya dari utara berbelok ke barat menuju ngayukjokarto. Karena dinilai Jogja turut membantu kediri untuk merebut’ gunung kelud dari blitar. Ketika kelud meletus dilarang senter-senter atau bermain senter mengarahkan ke gunung kelud. Gak tahu alasannya tetapi kang sugi punya pengalaman tidak mengenakkan waktu kecil. “Ngertine mung ra oleh senter2 pas gunung kelud meletus, soale pernah dulu diilokno temenan karo mbah kakung trus dengan tiba2 petir nyambar batang pohon kelapa pas diakarnya yg ada disebelah tempat sembunyi.” Banyak yang bilang sebelum meletus kisaran jam 9-an, ada sekelebat sepasang sinar yang bertarung dari timur menuju barat dan ketimur lagi. Kejadian ini persis ketika kelud mau meletus tahun 2007 silam. Demikian mantemans cerita sekilas obrolan hangat mengenai sisi-sisi lain gunung kelud. Mungkin mantemans yang asli sekitaran gunung kelud bisa dishare dimari. Maturnuwun Tak semua harus dijelaskan dan diterima oleh logika tapi itu bisa saja terjadi dan nyata *disarikan dari obrolan hangat di grup WA jatimotoblog Diposting dari WordPress seti0ne-droid baca juga Comments comments blitargunung keludkedirimisterimitospatung Seorang Bapak dengan 3 anak. Suka jalan-jalan dan corat-coret tulisan perjalanan. Hobi berkendara menunggang roda dua. Tak paham kuliner namun tidak ada makanan yang dicela alias doyan semua...hehehe. Maturnuwun. follow twitter setia1heri Artikel Sejenis

Misalnyapada 1586, korbannya menyentuh 10 ribu orang. Ketika memasuki abad ke 20, tercatat letusannya terjadi pada tahun , 1951, 1966,dan 1990. Lembu Suro kemudian datang untuk mengikuti sayembara. bila Gunung Kelud meletus sebagian masyarakat menganggap itu amukan Lembu Sura kepada raja yang telah mengkhianatinya. Penanda

sumber gambar instagram Gunung Kelud terletak di Kecamatan Ngancar , Kabupaten Kediri , Jawa Timur , Indonesia. Gunung ini seringkali meletus dan banyak memakan korban jiwa sejak abad ke- 15 sampai abad ke-20. Gunung Kelud merupakan salah satu destinasi objek wisata menarik yang berada didaerah itu. Panorama yang ada di Gunung Kelud begitu memukau. Tinggi dari gunung ini mencapai 1730 meter diatas permukaan laut. Setiap tanggal 23 suro penanggalan jawa masyarakat sekitar menggelar acara arung sesaji, inilah daya tarik tersendiri dari gunung tersebut. Acara tersebut dilaksanakan di kawah Gunung Kelud untuk simbol Condro Sengkolo atau sebagai tolak balak dari bencana yang disebabkam oleh penghianatan cinta yang dilakukan oleh putri Kerajaan Majapahit terhadap seorang pemuda yang bernama Lembu Sura. Penasaran dengan kisah tersebut? simak ulasan artikel dibawah ini. Terjadinya Gunung Kelud sumber gambar instagram Diceritakan bahwa di daerah Jawa Timur ada seorang raja yang bernama Raja Brawijaya di Kerajaan Majapahit. Raja tersebut mempunyai seorang putri yang begitu cantik bernama Dyah Ayu Pusparani. Keindahan tubuh putri tersebut begitu mempesona. Dengan kulit yang lembut bagai sutra dan juga wajah yang elok berseri bagai bulan purnama. Postingan Direkomendasikan Banyak pangeran maupun raja datang untuk melamar sang putri, namun sang raja Brawijaya belum juga menerima lamaran tersebut. Hal ini dilakukan sebab sang raja tidak ingin timbul kecemburuan antar pelamar dengan pelamar lainnya. Sisi lain sang raja juga tidak ingin menolak secara langsung lamaran itu karena takut mereka akan menyerang kerajaan. Hingga akhirnya sang Prabu Brawijaya menemukan sebuah ide yaitu ingin mengadakan sayembara bagi para pelamar tersebut. Sayembara tersebut yakni barang siapa yang berhasil merentang busur sakti Kyai Garudayeksa dan juga mengangkat gong Kyai Sekardelima maka dialah yang pantas menjadi suami putri kesayangannya. Sang Prabu Brawijaya memerintahkan para pengawal untuk menyampaikan pengumuman sayembara tersebut kepada seluruh rakyat, termasuk para raja dan juga pangeran dari kerjaan-kerajaan sekitar. Ketika sudah ditentukan waktunya , para peserta pun dari berbagai negri berkumpul di halaman istana kerajaan. Raja Prabu Brawijaya tampak duduk diatas singgasana yang didampingi oleh pengawal dan juga putrinya. Busur Kyai Garudyeksa dan gong Kyai Sekadelima dipersiapkan , sang Raja memukul gong yang bertanda acara dimulai. Sayembara dimulai peserta satu persatu mengeluarkan kesaktiannya untuk merentang busur Kyai Garudyeksa dan mengangkat gong Kyai Sekadelima. Namun tak ada seorang pun peserta yang berhasil melakukannya. Bahkan banyak peserta justru mendapat musibah seperti patah tangannya ketika memaksakan diri merentangkan busur sakti itu dan ada pula peserta yang patah pinggangnya ketika mengangkat gong tersebut. Saat Prabu Brawijaya ingin memukul gong untuk mengakhiri sayembara tersebut, tiba-tiba datanglah seorang pemuda yang bekepala lembu ingin mencoba sayembara tersebut. Tanya seorang pemuda ini ” Wahai Gusti Prabu, apakah saya diperbolehkan mengikuti sayembara ini?”. Dan dijawab oleh sang Prabu Brawijaya ” Hai pemuda berkepala lembu! siapa namamu ?”. Pemuda ini menjawab “Nama hamba Lembu Sura”. Sang Prabu Brawijaya mengira bahwa Lembu Sura tidak akan mampu untuk merentang busur sakti dan juga mengangkat gong besar itu. Pada akhirnya Prabu Brawijaya mengizinkan Lembu Sura mengikuti sayembara tersebut sebagai peserta terakhir. Sang ayah Prabu Brawijaya mengatakan “Hai kamu pemuda yang bernama Lembu Sura kamu boleh mengikuti sayembara ini”. sumber gambar Lembu Suro facebook Dengan kesaktian Lembu Sura ia segera merentang busur Kyai Garudayeksa dengan mudah. Keberhasilan itu membuat para penonton bertepuk tangan dengan meriah. Sedangkan putri Dyah Ayu Pusparani terlihat cemas dan khawatir karena tidak ingin menjadi istri manusia berkepala lembu atau sapi. Langkah selanjutnya Lembu Sura mengangkat gong Kyai Sekardelima. Sang putri berharap agar Lembu Sura gagal melewati ujian kedua itu. Namun tak disangka, Lembu Sura berhasil mengangkat gong Kyai Sekardelima tersebut. Para penonton terkaget dan bertepuk tangan sangat meriah , namun putri Dyah Ayu Purpasari hanya terdiam. Hati sang putri begitu kecewa dan bersedih. Sang putri berkata sembari lari menuju istana “aku tidak mau bersuami dengan kau yang berkepala lembu”. Prabu Brawijaya mendengar suara putrinya itu, ia pun merasa mengecewakan putrinya. Namun sebagai raja Kerajaan, Prabu Brawijaya harus menepati janjinya untuk menjaga martabatnya. Putri Dyah Ayu Pusparani mau tidak mau harus menerima Lembu Sura sebagai suaminya. Prabu Brawijaya pun angkat suara berkata “baiklah hadirin sekalian sesuai dengan perjanjian, maka Lembu Sura yang telah memenangkan sayembara akan ku nikahkan dengan putriku Dyah Ayu Pusparani”. gunung kelud sumber gambar Dalam istana Putri Dyah Ayu Pusparani menangis meratapai nasibnya. Dan berhari hari ia mengurung diri dikamar tidak mau makan ataupun minum. Melihat hal itu seorang Inang istana berusaha menasehati sang putri. Pengasuh Mak Inang mengatakan “Mohon maaf sang Putri jika saya mak Inang boleh memberi saran sebaiknya putri segera mencari cara jalan keluar sebelum tiba hari pernikahan itu”. Putri pun mendengarkan perkataan itu dan bertanya “Benar juga saranmu, Mak Inang. Kita harus mencari cara bagaimana untuk membatalkan pernikahan dengan Lembu Sura. Tapi apa yang harus dilakukan? apakah mak Inang memiliki saran ? “. Mereka terdiam sejenak suasana menjadi hening. Tidak lama kemudian Mak Inang menemukan sebuah cara jalan keluar dan mengatakannya kepada sang putri “Tuan putri saya usulkan untuk meminta Lembu Sura 1 syarat yang sulit sekiranya tidak bisa dituruti olhenya”. Sang putri pun menjawab pertanyaan itu dengan berkata “Apakah usul syarat tersebut Mak Inang?”. Mak Inang berkata “Mintalah permintaan kepada Lembu Sura untuk dibuatkan sebuah sumur di puncak Gunung Kelud yang akan digunakan untuk kalian berdua mandu setelah acara pernikahan selesai, namun sumur tersebut harus selesai dalam jangka waktu semalam”. Hingga akhirnya sang putri menerina usulan tersebut dan segera menyampaikan kepada Lembu Sura. Lembu Sura menyetujui persyaratan itu, dan pada sore hari berangkatlah ia ke Gunung Kelud bersama dengan keluarga istana , termasuk sang putri. Setelah tiba di Gunung Kelud, Lembu Sura memulai menggali tanah dengan menggunakan sepasang tanduknya. Jarak waktu yang tidak begitu lama tanah tersebut tergali cukup dalam. Saat malam semakin larut, galian sumur itu semakin dalam. Sehingga Lembu Sura sudah tidak tampak lagi dari bibir sumur. putri Dyah Ayu Pusparani semakin panik dan khawatir. Sang putri mendesak ayahnya untuk menggagalkan usaha Lembu Sura. Prabu Brawijaya tidak ingin mengecewakan anaknya untuk kedua kalinya. Timbullah cara untuk menggagalkan usaha tersebut yakni ingin menghabisi nyawa Lembu Sura. Raja ikut angkat bicara dengan mengatakan “Aku sebagai raja Prabu Brawijaya memerintahkan para pengawal untuk menimbun sumur itu dengan tanah dan bebatuan yang cukup besar!”. Semua para pengawal tersebut tidak berani membantah perintah Raja tersebut. Dan segera melaksanakan perintah Raja. Hingga akhirnya Lembu Sura yang berada didalam sumur tersebut berteriak meminta pertolongan. Kata Lembu Sura ” Tolong … tolong jangan timbun saya didalam sumur ini”. Para pengawal tidak menghiraukan teriakan Lembu Suro itu. Dalam waktu sekejap sumur itu sudah terkubur dengan Lembu Sura yang berada didalamnya. Meski begitu suara Lembu Sura masih terdengar dari dalam sumur itu . Lembu Suro berkata sumpah serapah kepada Prabu Brawijaya dan juga seluruh rakyat Kediri akibat dari sakit hatinya. sumber gambar _sepertimanusia_ instagram Sumpah tersebut berisi ” Kediri mbesok bakalan pethuk piwalesku sing makaping kaping yo iku Kediri bakal dadi kali, Blitar dadi latar , Tulungagung bakal dadi Kedung “. Arti dari sumpah tersebut adalah ” Wahai warga Kediri suatu saat akan bertemu dengan balasanku yang begitu besar, yaitu Kediri menjadi sungai , Blitar akan menjadi daratan , dan Tulungagung akan menjadi daerah perairan dalam”. Sumpah tersebut mengandung janji bahwa setiap dua windu sekali dia akan merusak seluruh wilayah kerjaan Prabu Brawijaya. Dengan sumpah itu membuat sang Prabu Brawijaya dan seluruh rakyatnya merasa terancam dan ketakutan. Sang Prabu memerintahkan para pengawal untuk membangun sebuah tanggul pengaman yang begitu kokoh yang sekarang berubah menjadi Gunung Pegat. Dan juga menyelenggarakan larung sesaji di kawah Gunung Kelud. Namun walaupun begitu sumpah Lembu Sura tetap juga terjadi. Setiap kejadian Gunung Kelud meletus, hal ini merupakan amukan dari Lembu Sura sebagai pembalasan dendam atas Prabu Brawijaya dan juga putrinya yang dipercaya oleh masyarakat sekitar. Begitulah kisah ini terjadi yang hingga saat ini masih dipercaya oleh masyarakat, khususnya di daerah desa Sugih Waras yang tinggal di daerah kawasan Gunung Kelud selalu rutin menggelar acara selamatan larung sesaji setiap tanggal 23 syura di kawah Gunung Kelud.
SebelumLembu Sura menghembuskan nafas terakhirnya, dia sempat melontarkan kutukannya. Jika kelak Gunung Kelud meletus, maka Kerajaan Kediri akan dibanjiri lahar letusan Kelud. Versi lain menyebutkan, kawasan yang dimaksud adalah daerah pesarehan (makam) Sekartaji di daerah Wates, Kediri. Inilah cerita rakyat seputar meletusnya Gunung Kelud.
Table Of Content [ Close ] Gunung Kelud Yang Berada Di Wilayah Perbatasan Kabupaten Blitar Dan Kabupaten Kediri Provinsi Jawa Timur, Sebenarnya Menurut Beberapa Sesepuh Sekitar Kelud Adalah Hal Yang Tabu Alias Pantangan Menggunjingkan Patung Lembu Sura Saat Atau Pasca Kelud Kalau Dicermati Menampakkan Wajah Yang Menyeramkan,” Letusan Pebruari 2014 Kemarin Ada Yang Lihat Penampakan Lembu Sura Deket Gunung Demi Cintanya Kepada Sang Putri, Lembu Suro Pun Hampir Berhasil Melakukannya Dengan Bantuan Makhluk Lembu Suro Saat Gunung Kelud Meletus. Sebelum lembu sura menghembuskan nafas terakhirnya, dia sempat melontarkan kutukannya. Sang putri pun meminta lembu suro untuk membuatkan sebuah sumur yang dalam di puncak kelud hanya dalam Misteri & Mitos Gunung Kelud yang Aneh Misteri, Fakta dan Fenomena from lembu sura menghembuskan nafas terakhirnya, dia sempat melontarkan kutukannya. Berbagai khabar soal fenomena letusan kelud pun bermunculan diberbagai media, mulai soal misteri penampakan raksasa saat meletusnya kelud, hingga isyu keterkaitan kelud dengan sosok pemimpin satrio piningit. Menurut sejumlah pembaca detik, foto langit saat gunung kelud meletus ini membentuk wajah yang Kelud Yang Berada Di Wilayah Perbatasan Kabupaten Blitar Dan Kabupaten Kediri Provinsi Jawa Timur, kelak gunung kelud meletus, maka kerajaan kediri akan dibanjiri lahar letusan kelud. “gambar kedua seperti monster yang siap menerkam,” tulis rara wilis dalam komentarnya. Lembu andini dalam pewayangan jawa prabu pattanam raja bangsa dedemit di dahulagiri mempunyai tiga putra yaitu, andini andana, cingkarabala dan gunung kelud meletus tahun 2022, lihat sejarah erupsi 45 hari tanpa henti bikin ngeri. Hingga akhirnya meletus pada tahun 2014, dampak letusan terakhirnya pada tahun 2014 berhasil melumpuhkan jawa serta menciptakan sebuah rute pendakian yang mengundang para penggiat alam bebas untuk mencoba sensasi jalur. Catatan soal letusan gunung kelud sudah terlacak ada sejak lebih dari Dicermati Menampakkan Wajah Yang Menyeramkan,” tewas, lembu suro sempat mengucapkan sumpah serapah yang melegenda, berbunyi Saat batu dilemparkan, lembu sura masih memohon untuk tak ditimbun. 8 gunung dengan jalur pendakian paling ekstrim di indonesia demikian adalah 7 misteri gunung kelud, termasuk ulasan saat gunung kelud meletus, sejarah letusan, kisah legenda gunung kelud dan sejarah lembu suro yang bisa saya Pebruari 2014 Kemarin Ada Yang Lihat Penampakan Lembu Sura Deket Gunung cerita misteri yang ada di gunung kelud,ada legenda penghianatan cinta dn bidadari ts bata. Sebelum lembu sura menghembuskan nafas terakhirnya, dia sempat melontarkan kutukannya. Menurut sejumlah pembaca detik, foto langit saat gunung kelud meletus ini membentuk wajah yang Cintanya Kepada Sang Putri, Lembu Suro Pun Hampir Berhasil Melakukannya Dengan Bantuan Makhluk lain menyebutkan, kawasan yang dimaksud adalah daerah pesarehan makam sekartaji di daerah wates, kediri. Sebuah legenda di tanah jawa mengungkap soal misteri kutukan gunung kelud oleh lembu suro, tokoh pada jaman majapahit. Namun walaupun begitu sumpah lembu sura tetap juga terjadi. gunung meletus saat suro
. 355 384 352 456 162 481 494 59

penampakan lembu suro saat gunung kelud meletus